Tuesday, December 8, 2020

Pelayanan Kesehatan di RST dr. Soedjono Magelang

December 08, 2020 0 Comments

 

Pengalaman Melakukan Pelayanan Kesehatan di

RST dr. Soedjono Magelang


A.    Gambaran Umum Rumah Sakit

1.      Nama Rumah Sakit : RST dr. Soedjono Magelang

2.      Alamat : Jl. Urip Sumoharjo No.48, Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah

3.      Kode Pos : 51253

4.      Telepon : (0293) 363061

B.     Ruang Lingkup

1. Latar Belakang Sejarah Rumah Sakit

                        Rumkit Tk II dr. Soedjono ddidirikan tahun 1917 oleh pemerintah Belanda sebagai rumah sakit militer yang dipimpin oleh seorang dokter Belanda. Selain merawat penderita Belanda, rumah sakit ini juga melayani masyarakat umum dengan membawa pengantar dari aparat desa. Pada awal tahun 1942, yaitu masa penjajahan Jepang, rumah sakit berada dalam kekuasaan Jepang dan hanya khusu merawat tentara Jepang.

                        Pada tahun 1945, setelah Jepang menyerah, rumah sakit ini berubah menjadi rumah sakit PMI dan sejak 1 Januari 1947 rumah sakit PMI berubah menjadi RSU Wates Magelang. Pada tanggal 1 Maret 1948 RSU Wates diserahterimakan dari pemerintah kepada DKT Divisi III dan diganti namanya menjadi Rumah Sakit Tentara III yang dipimpin oleh Kolonel dr. Soetomo yang kemudian pada tanggal 1 November 1974, nama rumah sakit diganti menjadi Rumah Sakit dr. Soedjono. Nama ini diambil untuk mengabadikan nama Letkol dr. Soedjono, seorang dokter Brigade Kuda Putih yang gugur ditembak oleh Belanda di Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

2. Pelayanan

·         Perawatan Rawat Jalan

1.      Klinik Gigi dan Mulut

2.      Klinik Penyakit Dalam

3.      Klinik Bedah Umum

4.      Klinik Bedah Orthopedi

5.      Klinik Bedah Saraf

6.      Klinik Bedah Urologi

7.      Klinik Bedah Onkologi

8.      Klinik Anak

9.      Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

10.  Klinik Kulit dan Kelamin

11.  Klinik Paru

12.  Klinik Mata

13.  Klinik THT

14.  Klinik Syaraf

15.  Klinik Jiwa

16.  Klinik Rehabilitasi Medik

17.  Klinik Haemodialisa

18.  Klinik Jantung dan Pembuluh Darah

19.  Klinik Psikologi

20.  Klinik Eksekutif

21.  Klinik Gizi

22.  Klinik Geriatri

23.  Klinik Reumatologi

24.  Klinik Kemoterapi

25.  Klinik TB DOT

26.  Klinik VCT

27.  Klinik Medical Check Up

28.  Endoskopi

29.  Bronkoskopi

30.  Spirometri

31.  Treadmil

·         Perawatan Penunjang Medik

Fasilitas penunjang medis Rumkit Tk.II 04.05.01 dr. Soedjono Magelang meliputi :

1.      Laboratorium dan Laboratorium Patologi Klinik

2.      Radiologi

3.      Spirometry

4.      USG

5.      EKG

6.      CT Scan

7.      Tread mill

8.      Endoscopi

9.      Hemodialisa

10.  Fisiotherapi

11.  Instalasi Farmasi

12.  Penunjang Umum (Instalasi Gizi, Loundry, Pemulasaran Jenazah)

13.  UGD 24 jam

C.     Kegiatan PKL Mahasiswa

1. Melakukan Pelayanan Pada Pendaftaran dan Administrasi

        Kegiatan ini dilakukan untuk membantu dalam menginput data rekam medis dan menirima pasien yang akan berobat. Selain itu dilakukan komunikasi teraupetik pada pasien setelha dilakukan tindakan pada pasien. 

2. Melakukan Tindakan Dental Asisten

        Sebagai Dental Therapis harus menguasi dalam tindakan asisten keperawatan gigi, maka dari kegiatan pkl ini, mahasiswa melakukan dental asisten dengan berbagai macam tindakan.

3. Melakukan Penyuluhan di Poli Gigi dan Ruang Rawat Inap

        Penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut dilakukan pada pasien poli gigi dan pasien rawat inap. Sebagian besar pasien yang sedang sakit kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya maka penyuluhan ini menjadi penting dan sangat bermanfaat bagi pasien

4. Melakukan Tindakan Scaling

        Melakukan tindakan scalling kepada pasien yang diawasi langsung oleh dokter dan perawat gigi pendamping, sehingga pasien merasa nyaman dan puas terhadap tindakan yang diberikan mahasiswa



5. CSSD

        Tindakan pada saat di ruang CSSD yaitu melakukan sterilisasi alat dan mempersiapkan semua alat agar siap dipakai saat akan digunakan operasi atau tindakan lain.



Kegiatan Pelayanan yang dilakukan sangatlah baik. Sehingga memuaskan pasien

TATA CARA PENGISIAN KARIOGRAM

December 08, 2020 0 Comments

Kariogram adalah sebuah program perangkat lunak pada komputer yang bertujuan untuk menunjukkan latar belakang multi-faktorial karies gigi dengan menggambarkan interaksi yang berhubungan dengan sepuluh faktor karies (Petersson, dkk, 2010 dalam Gozali, 2011).

 HASIL INPUT CARIOGRAM



ANALISA HASIL CARIOGRAM

            Berdasarkan cariogram di atas didapatkan hasil warna yang berbeda dengan keterangan hasil yang beberda juga.  Warna hijau yaitu kesempatan aktual untuk menghindari karies 82%. warna merah yang menunjukkan bakteri berdasarkan kombinasi skor plak dan streptococcus mutans sebanyak 8%. Warna biru muda menunjukkan kerentanan berdasarkan kombinasi program fluoride,sekresi saliva,dan kapasitas buffer saliva sebanyal 4%. terdapat warna biru tua yang menunjukkan diet berdasarkan kombinasi kandungan dan frekuensi diet sebanyak 4%. warna kuning yang menunjukan faktor keadaan yang berdasarkan kombinasi pengalaman karies masa lalu dan penyakit terkait.  

            Berdasarkan cariogram diatas didapatkan hasil bahwa resiko terjadinya karies sangat rendah apabila skor  > 80%, namun harus diimbangi oleh diet makanan kariogenik, kontrol plak, lifestyle, dan kebersihan rongga mulut untuk tetap mempertahankan kondisi dengan resiko karies rendah

LANGKAH PENGISISAN CARIOGRAM

       

          A. CARIES EXPERIENCE

Pengalaman karies sebelumnya, termasuk gigi berlubang, tambalan dan gigi yang hilang karena karies. Data yang dibutuhkan : DMFT, DMFS, pengalaman karies baru dalam satu tahun terakhir.

Scorsing pengalaman karies :

·         Skor 0 : bebas karies  (Kategori DMFT 0,25-1,5)

·         Skor 1 : lebih baik dari normal, untuk kelompok usia tersebut (Kategori DMFT 1,6-6,2)

·         Skor 2 : normal, untuk kelompok usia tersebut ( Kategori DMFT 6,3-12,7)

·         Skor 3 : lebih buruk dari normal untuk kelompok usia tersebut, atau terdapat beberapa lesi karies baru pada tahun terakhir (Kategori DMFT >12,7)

 contoh :

Data  DMFT Pasien X   : Decay = 0                               Rumus DMFT = D+M+T    = 0
                                  Missing = 0                                                                 
                                  Filling = 0                                                                  

Jadi,Untuk caries experience memiliki skor 0 karena menurut kriteria WHO jika hasil

DMFT antara 0,25-1,5 termasuk skor 0 (Bebas Karies).

B.     RELATED DISEASES

Penyakit atau kondisi umum yang terkait dengan karies gigi.  Data yang dibutuhkan : Riwayat medis, obat-obatan.
Penilaian Penyakit umum yang berhubungan
Skor 0 : terdapat penyakit umum yang berhubungan dengan kejadian karies
Skor 1 : ada penyakit/keadaan lain, derajat ringan seperti gangguan penglihatan, kelumpuhan
Skor 2 : penyakit derajat parah, berkepanjangan,sakit, perlu istirahat di tempat tidur
Skor 3 : perlu pengobatan terus menerus berpengaruh terhadap sekresi saliva
Komposisi diet pada anak-anak Ã  pembentukan gigi
contoh: 

Data Related General Diseases Pasien X :  tidak memiliki penyakit yang berkaitan dengan karies gigi dan tidak mengonsumsi obat – obatan tertentu maka memiliki skor 0.

               C. DIET CONTENTS

          Perkiraan kariogenisitas makanan, khususnya kandungan karbohidrat yang dapat difermentasi.  Data yang dibutuhkan : Riwayat diet, (jumlah uji lactobacillus).

      Penilaian berdasarkan makanan, kandungan makanan
      Skor 0 = pola makanan sangat sedikit mengandung gula (laktobasilus paling rendah)
      Skor 1 = sedikit gula, diet nonkariogenik
      Skor 2 = kandungan gula sedang
      Skor 3 = banyak, Laktobasillus tinggi, sayur, buah, vitamin kurang
      Contoh :
      Data Diet Contents Pasien X  :  tidak melakukan diet nonkariogenik, masih mengkonsumsi makanan yang mengandung gula seperti roti, coklat, minuman asam, walaupun tiap setiap hari dll.
      Jadi,  memiliki Memiliki skor 2  dengan kandungan gula sedang karena masih mengkonsumsi makanan yg ada kandungan gulanya dan tidak sering

              D.  DIET FREQUEN

          Perkiraan jumlah makanan dan camilan per hari, untuk hari biasa.

      ·     Data yang dibutuhkan : Hasil kuesioner (recall 24 jam atau 3 hari diet).

      Penilaian berdasarkan frekuensi makan

      Skor 0 = makan maksimal 3 x/hari, termasuk snack

      Skor 1 = makan maks. 5 x/hari termasuk snack

      Skor 2 = makan maks. 7x/hari, termasuk snack

      Skor 3 = makan lebih dari > 7 x/hari, termasuk snackmakan tambahan : kariogenik
      makanan tambahan bebas gula, berair, tidak dihitung

       

      Ø  Survey diet

      Nama (L/P)                 :Amanina Filzah Zubaidi

      Umur                           : 19 tahun

      Alamat/sekolah           : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

      Tanggal Pemeriksaan : 21 Mei 2019

      Pagi hari :

      -          Snack : tidak / ya, sebutkan ………….

      -          Nasi     : -

      -          Lauk    : -

      -          Sayuran           : -

      -          Minuman         : -

      Di Sekolah

      -          Snack : tidak/ya, sebutkan gorengan

      -          Minuman         coffe susu,   (manis)

      -          Permen            : tidak/kadang-kadang /ya, sebutkan……….

      Siang hari

      -          Nasi     ya

      -          Lauk    : gorengan atau ikan

      -          Sayuran           : ya

      -          Minuman         : es teh  (manis)

      Sore hari

      -          Snack : tidak/ya, sebutkan

      -          Minuman         : tidak

      -          Permen            : tidak/kadang-kadang /ya, sebutkan……….

      Malam hari

      -          Nasi     ya

      -          Lauk    : gorengan atau ikan

      -          Sayuran           : ya

      -          Minuman         :Air putih

      -          Snack  : tidak/ya, sebutkan

      Data Diet Frequency Filzah : makan 2-3 kali sehari, dengan 2-3 jenis snack, Jadi Filzah Memiliki skor 0 karena makan maksimal 3x/hari,termasuk snack.

      E.     PLAQUE AMOUNT

      ·         Estimasi kebersihan, misalnya menurut Indeks Plak Silness-Löe (PI). Gigi yang penuh sesak yang menyebabkan kesulitan dalam menghilangkan plak secara proksimal harus diperhitungkan.

      ·         Data yang dibutuhkan : Indeks plak.

                  penilaian dpt dgn bebrapa cara al:

      Skor 0 = sangat baik, indek    : 0,4

      Skor 1 = baik                           : 0,4-1,0

      Skor 2 =kurang baik                : 1,1 – 2,0

      Skor 3 = buruk                        : > 2,0

      Gigi indeks : 16,12,24,36,32,44 (masing – masing 4 permukaan)

      Rumus : Untuk menghitung satu gigi, jumlah seluruh skor dari empat permukaan dibagi empat. Untuk menghitung jumlah skor indeks plak yaitu jumlah seluruh skor dari empat permukaan dibagi jumlah gigi yang ada.

      Data Plaque Amount Filzah  :

      16 : B = 1,P = 1,M  = 1,D = 1             Rata – Rata : 4/4 = 1

      12 : La = 1,P  = 1,M = 1,D = 1           Rata – Rata : 4/4 = 1
      24 : B = 2,P = 1,M = 1,D = 1              Rata – Rata : 4/4 = 1,25
      36 : B = 1,Li = 1,M = 1, D = 1           Rata – Rata : 4/4 = 1
      32 : La = 1,Li = 1,M = 1,D = 1           Rata – Rata : 2/4 = 1
      44 : B = 2,Li = 1,M = 2,D = 1             Rata – Rata : 4/4 = 1,5

      Data plaque indeks Filzah

      Skor Indeks Plak : Jumlah seluruh skor dari empat permukaan                   6,75 =  1,125

                                                      Jumlah Gigi                                                       6       

      Jadi,memiliki skor 2 karena skor tersebut termasuk kategori kurang baik.

      F.     MUTANS STREPTOCOCUS

      ·         Estimasi kadar streptokokus mutans (Streptococcus mutans, Streptococcus sobrinus) dalam air liur, misalnya menggunakan uji Strip mutans.

      ·         Data yang dibutuhkan : Tes strip mutans atau tes serupa lainnya.

       

      Skor

      Modifikasi cariostat

      0 :

      Strip mutans kelas 0
      Bakteri ± 5% dipermukaan gigi

      Ungu tua

      1 :

      Strip mutans kelas 1 
      à 20%

      Hijau tua

      2 :

      Strip mutans kelas 2
      à 60%

      Hijau kekuningan

      3 :

      Strip mutans kelas 3
      à >80%

      Kuning


      Data Mutans Streptococci Filzah : Memiliki skor 2  karena jumlah mutans streptokokus mutans kelas 1. Sebanyak 20% permukaan gigi yang dijajah oleh bakteri.

       

      G.    FLUORIDE PROGRAM 

      ·         Perkiraan sejauh mana fluoride tersedia dalam rongga mulut selama periode waktu mendatang.

      ·         Data yang diperlukan : Paparan fluoride, wawancara pasien.

      Program Fluor

      Skor 0 = memperoleh program fluor maksimum Ã pasta gigi berfluortablet fluor kumur berfluor topical aplikasi fluor

      Skor 1 = kadang-kadang ditambah fluor pasta gigi, kadang-kadang ditambah tablet/ kumur / topical aplikasi

      Skor 2 = hanya mendapat pasta gigi berfluor

      Skor 3 = tidak pernah mendapat fluor

       

      Data Fluoride Programme Filzah : Memiliki skor 1 karena = kadang-kadang ditambah fluor pasta gigi, kadang-kadang ditambah tablet/ kumur / topical aplikasi

       

      H.    SALIVA SECRETION

      ·         Estimasi jumlah saliva, misalnya menggunakan sekresi yang dirangsang parafin dan menyatakan hasilnya sebagai ml saliva per menit.

      ·         Data yang diperlukan : Tes saliva terstimulasi - laju sekresi.

      Saliva

      Skor 0 = sekresi saliva normal : > 1,1 ml/mnt

      Skor 1 = sekresi saliva rendah : 0,9 – 1,1

      Skor 2 = sekresi saliva lebih rendah : 0,5 - < 0,9

      Skor 3 = sekresi saliva sangat rendah : < 0,5, diperkirakan dalam waktu lama

       

      Data Saliva Secretion Filzah : Berdasarkan praktikum,selama 1 menit dihasilkan saliva 0,9 ml.Memiliki skor 1 karena sekresi saliva lebih rendah (0,9-1,1).

       

                  I. BUFFER CAPACITY

      ·         Perkiraan kapasitas air liur untuk buffer asam, misalnya menggunakan uji Dentobuff.

      ·         Data yang diperlukan : Tes dentobuff atau tes serupa lainnya.

       

      Skor

      Stimulasi

      Tanpa stimulasi

      0 :

      Tinggi

      > 6,5

      > 4,75

      1 :

      Normal

      5,75 – 6,5

      4,25 – 4,75

      2 :

      Rendah

      4,00 – 5,75

      3,50 – 4,24

      3 :

      Sangat rendah

      < 4,40

      < 3,50

       

      Data Saliva Buffer Capacity Filzah : Menggunakan test trip didapatkan warna yang berbeda.Dengan nilai = 7,3 (Tinggi). Jadi skornya adalah 0.

      I.       CLINICAL JUDGEMENT

       

      ·         Opini pemeriksa gigi, 'perasaan klinis'. Penguji memiliki skor klinis dan pribadi untuk masing-masing pasien.

      ·         Data yang diperlukan : Opini pemeriksa gigi, 'perasaan klinis'. Skor 1 yang ditetapkan sebelumnya datang secara otomatis.

      Data Clinical Judgement : Memiliki skor 1 karena kesan total dari situasi karies, termasuk faktor-faktor sosial, memberikan pandangan, sejalan dengan apa yang ditunjukkan oleh tes dan faktor-faktor lain dan menunjuk ke risiko karies yang sama seperti dalam Cariogram. Penguji tidak memiliki alasan untuk mengubah evaluasi inbuilt program.